banner

banner

Breaking News

Program Petenakkan Bengkulu Masuk Zona Hijau

Bengkulu - Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) adalah salah satu program yang dicanangkan Kementerian Pertanian untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Majestika melaporkan kegiatan ini menghadirkan paramedik, petugas peternakan, inseminator, petugas kesehatan hewan, asisten reproduksi, dari Kabupaten/kota Se-Provinsi Bengkulu. Disamping itu, juga untuk Sosialisasi Permentan Nomor 3 Tahun 2019 tentang palayanan jasa medik veteriner. 

"Pada Tahun 2018 dan 2019 ini Provinsi Bengkulu ada di Posisi Hijau dalam pencapaian target UPSUS SIWAB di tingkat Nasional, ini merupakan pencapaian luar biasa," jelas Majestika pada acara rembuk inseminator Se-Provinsi Bengkulu, Rabu (30/10).

Lebih lanjut, Program UPSUS SIWAB di Provinsi Bengkulu sendiri telah berhasil terealisasi lebih dari 100%. Realisasi akseptor IB sebanyak 10.677 atau 177.95% dari target 6.000 ekor. Realisasi kebuntingan sebanyak 7.336 ekor atau 174.67% dari target 4.000 ekor dan realisasi kelahiran 4.907 ekor atau 146.04% dari target 3.360 ekor. 

"Keberhasilan UPSUS SIWAB ini diharapkan dapat bermanfaat dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya dibidang peternakan," terang Majes yang juga berprofesi sebagai Dokter Hewan 

Sementara, Gubernur Rohidin Mersyah mengakui salah satu sektor Unggulan Provinsi Bengkulu adalah Sektor Peternakan, Pemerintah telah berupaya menghadirkan Instalasi Karantina Hewan (IKH) yang saling berintegrasi. Agar kedepan kita dapat mengekspor hasil peternakan Bengkulu langsung dari Pulau Baai. 

"Peternakan menjadi salah satu sektor unggulan, dimana jika dilihat dari tren progresnya mengalami peningkatan. Kita juga telah mencoba membangun Instalasi Karantina Hewan (IKH) di kawasan Pulau Baii untuk meminimalisir biaya ekspor ke luar negeri. 

Rohidin menambahkan Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan dalam sektor peternakan, namun hal tersebut tidak begitu terasa di masyarakat. Sebab, lingkup Bengkulu hanya kemasannya saja yang besar, namun isinya masih kecil. 

"Skala lingkup wilayah Bengkulu ini masih kecil, ibarat wilayahnya tingkat Provinsi namun isinya masih tingkat Kabupaten, jadi sektor peternakan tidak berkontribusi besar dan tidak terlalu terasa. Namun, jika ditanya kemasyarakat peternak secara langsung, sektor peternakan menjadi pendongkrak ekonomi di masyarakat," tegas Gubernur Rohidin

Tidak ada komentar