Waktunya Wakaf Saham Bangun Ekonomi Umat
Bengkulu - Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bengkulu, Menggelar Seminar dengan tema Wakaf Saham dan Bank Wakaf Mikro, solusi membangun ekonomi keumatan. Seminar yang bertempat di Balai Raya Semarak Bengkulu, Sabtu (28/9) dibuka Gubernur Rohidin Mersyah.
Dijelaskan Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof. Rohimin, Tema ini diangkat karena wakaf pada saat ini telah menjadi instrument fiskal negara. Wakaf terus berkembang dan pemerintah telah memfasilitasinya dengan undang-undang, bagaimana mendorong wakaf menjadi wakaf produktif yang bernuansa amal jariyah sekaligus menjadi pemberdayaan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Menurutnya, wakaf saham lebih punya kesempatan untuk membantu ekonomi masyarakat khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dan membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Seminar ini merupakan literasi awal untuk wakaf yang ingin kami sosialisasikan kepada masyarakat, yang kemudian akan mengalir ke pemerintah daerah dan organisasi sehingga ada keinginan untuk mendorong wakaf menjadi produktif melalui wakaf saham,” tutur Rohimin.
Gubernur Rohidin Mersyah dalam sambutannya, menyambut baik kegiatan yang digelar MUI. Melalui seminar ini dikatakannya masyarakat akan mengenal dan timbul pemahaman mengenai wakaf produktif dalam bentuk saham.
“Kita mendukung penuh literasi keuangan yang menjadi suatu keharusan di era sekarang. Melalui seminar mengenai wakaf produktif, diharapkan masyarakat tidak lagi berfikir terlalu konvensional yang mengganggap berwakaf hanya bisa dalam bentuk fisik berupa tanah dan bangunan saja,” Ujar Rohidin.
Menurutnya, saat ini semua orang belum tentu memiliki aset yang bisa diwakafkan. Maka solusinya dengan wakaf saham yang akan lebih bermanfaat dan dirasakan banyak pihak.
“Maka Wakaf saham dan bank wakaf mikro harus mulai dikembangkan dikalangan umat Islam untuk membangun ekonomi umat,” ucap Rohidin.
Seminar ini diikuti MUI Kabupaten/Kota seprovinsi Bengkulu. Sebagai pembicara MUI mengundang Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Yusri untuk menyampaikan literasi keuangan dan ekonomi syariah beserta regulasinya.(tos)
Tidak ada komentar