.jpeg)
Media Online Bengkulu Diduga "Dilecehkan" Pihak PT Pertamina Pulau Baai
BENGKULU - Antrean panjang kendaraan berjenis solar khususnya truk pengangkut material sawit, karet dan lainya dibeberapa SBPU di Kota Bengkulu belakangan ini membuat arus lalu lintas menjadi padat dan macet. Bahkan, jalur antrean kendaraan tersebut mencapai radius ratusan meter dari SPBU.
Para Pengemudi truk mengaku rela mengantri hingga beberapa hari demi untuk mendapatkan bahan bakar solar. Mereka juga mengharapkan dari langka solar ini, pasokan solar bisa dipercepat agar pekerjaanya tidak ada kendala lagi."Ya, harapannya dapat lancar-lancar saja, apalagi kami disini menghabiskan waktu selama 2-3 hari mengantri bahan bakar solar," harapnya, Junaidi
Ironisnya, saat sejumlah awak media online melakukan konfimasi langsung kepada pihak PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Pulau Baai bertempat dijalan, Ir. Rustandi Sugianto No. 11 Pelabuhan Pulau Baai - Bengkulu. Terkait langkanya bahan bakar solar. Pihak admin PT Pertamina tidak bisa memberi jawaban yang jelas.
"Ya, untuk saat ini pihak kami belum bisa mempercayai adanya media online di Bengkulu untuk di infomasikan ke ranah publik penyebab langkanya bahan bakar solar, "tegasnya admin PT Pertamina Wanda, Rabu (01 Juli 2018).
Ia juga dengan lugas menambahkan hanya media-media yang sudah besar di Bengkulu yang biasa menginformasikan masalah tersebut ke masyarakat. Sikap kurang kooperatif dan keterbukaan informasi publik dari PT Pertamina (Perseroan) Terminal BBM Pulau Baai Bengkulu ini dipertanyakan.
Sebab, untuk diketahui 50 media online tersebar di bengkulu dan sudah banyak terverifikasi di dewan pers. Dewan Pers adalah lembaga independen di indonesia yang berfungsi untuk mengembangkan dan melindungi kehidupan pers di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1966 melaui undang-undang.
Media online yang sudah terverifikasi secara faktual dan administrasi di dewan pers adalah media online yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena harus melaui verifikasi secara mendalam oleh dewan pers.(Sumber: TuntasOnlien.com, Viralpublik.com, RealitaPost.com)
Para Pengemudi truk mengaku rela mengantri hingga beberapa hari demi untuk mendapatkan bahan bakar solar. Mereka juga mengharapkan dari langka solar ini, pasokan solar bisa dipercepat agar pekerjaanya tidak ada kendala lagi."Ya, harapannya dapat lancar-lancar saja, apalagi kami disini menghabiskan waktu selama 2-3 hari mengantri bahan bakar solar," harapnya, Junaidi
Ironisnya, saat sejumlah awak media online melakukan konfimasi langsung kepada pihak PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Pulau Baai bertempat dijalan, Ir. Rustandi Sugianto No. 11 Pelabuhan Pulau Baai - Bengkulu. Terkait langkanya bahan bakar solar. Pihak admin PT Pertamina tidak bisa memberi jawaban yang jelas.
"Ya, untuk saat ini pihak kami belum bisa mempercayai adanya media online di Bengkulu untuk di infomasikan ke ranah publik penyebab langkanya bahan bakar solar, "tegasnya admin PT Pertamina Wanda, Rabu (01 Juli 2018).
Ia juga dengan lugas menambahkan hanya media-media yang sudah besar di Bengkulu yang biasa menginformasikan masalah tersebut ke masyarakat. Sikap kurang kooperatif dan keterbukaan informasi publik dari PT Pertamina (Perseroan) Terminal BBM Pulau Baai Bengkulu ini dipertanyakan.
Sebab, untuk diketahui 50 media online tersebar di bengkulu dan sudah banyak terverifikasi di dewan pers. Dewan Pers adalah lembaga independen di indonesia yang berfungsi untuk mengembangkan dan melindungi kehidupan pers di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1966 melaui undang-undang.
Media online yang sudah terverifikasi secara faktual dan administrasi di dewan pers adalah media online yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena harus melaui verifikasi secara mendalam oleh dewan pers.(Sumber: TuntasOnlien.com, Viralpublik.com, RealitaPost.com)
Tidak ada komentar